Categories
Radnički Nogometni Klub Split

Radnički Nogometni Klub Split

Sejarah Awal RNK SPLIT Berpisah dan Hubungannya dengan Anarkisme.

Radnički Nogometni Klub Split (RNK Split) adalah salah satu klub sepak bola tertua di Kroasia, dengan sejarah panjang yang unik dan erat kaitannya dengan gerakan sosial dan politik kelas pekerja. Sejak awal berdiri, klub ini memiliki identitas yang berbeda dibandingkan klub sepak bola lainnya di Kroasia, terutama karena akar historisnya yang berakar pada anarkisme dan sosialisme.

 

Pendiriannya dan Identitas Awal.

RNK Split didirikan pada 16 April 1912 di kota Split, yang saat itu masih merupakan bagian dari Kekaisaran Austria-Hongaria. Klub ini awalnya bernama Hrvatski radnički športski klub "Anarh" (Klub Olahraga Pekerja Kroasia "Anarh"). Nama "Anarh" dipilih oleh para pendirinya sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem sosial dan ekonomi yang menindas kelas pekerja.

Pada awal abad ke-20, kota Split berkembang sebagai pusat industri dan pelabuhan, dengan populasi pekerja yang semakin meningkat. Dalam lingkungan ini, gagasan anarkisme dan sosialisme tumbuh subur, terutama di kalangan buruh yang menghadapi eksploitasi dan kondisi kerja yang sulit. Para pendiri RNK Split adalah buruh pabrik, pelaut, dan pekerja pelabuhan yang ingin menciptakan sebuah klub sepak bola yang merepresentasikan kepentingan mereka, berbeda dari klub-klub yang lebih elit seperti Hajduk Split yang didirikan oleh mahasiswa dan profesional kelas menengah.

 

Klub Sepak Bola Pekerja Split Klub ini didirikan pada 16 April 1912 di Split dengan nama "Anarch", di Jalan Plinarska di Veli Varoš, di nomor 7. Pendiri klub ini adalah Šimun Rosandić.

 

Perubahan Nama dan Perlawanan terhadap Otoritas.

Nama "Anarh" yang awalnya digunakan oleh klub tidak bertahan lama, karena tekanan dari otoritas Kekaisaran Austria-Hongaria yang menganggap gerakan anarkis sebagai ancaman. Untuk menghindari represi lebih lanjut, klub kemudian mengubah namanya menjadi Radnički nogometni klub Split atau RNK Split, yang secara harfiah berarti "Klub Sepak Bola Pekerja Split." Meskipun namanya berubah, klub tetap mempertahankan identitasnya sebagai klub milik kelas pekerja.

RNK Split sering menghadapi diskriminasi dan kesulitan dalam mendapatkan izin untuk bermain. Pemerintah kolonial dan otoritas lokal yang pro-monarki melihat klub ini sebagai sarang kaum revolusioner. Meski demikian, RNK Split terus berkembang dan menjadi wadah bagi kaum buruh untuk mengekspresikan solidaritas mereka, tidak hanya melalui sepak bola tetapi juga melalui kegiatan sosial dan budaya.

 

Era Kerajaan Yugoslavia dan Perang Dunia II.

Setelah Perang Dunia I, Split menjadi bagian dari Kerajaan Serbia-Kroasia-Slovenia (yang kemudian menjadi Kerajaan Yugoslavia). Pada periode ini, RNK Split tetap mempertahankan identitasnya sebagai klub kelas pekerja dan sering kali berhadapan dengan klub-klub yang didukung oleh pemerintah atau elite sosial.

Ketika Perang Dunia II pecah dan Kroasia berada di bawah pemerintahan fasis Ustaše yang didukung oleh Nazi Jerman, RNK Split menghadapi tekanan yang semakin besar. Beberapa pemain dan pengurus klub bergabung dengan Partisan Yugoslavia, kelompok perlawanan yang dipimpin oleh kaum komunis melawan fasisme. Klub ini praktis berhenti beroperasi selama perang, tetapi banyak anggotanya yang aktif dalam perjuangan bersenjata.

Setelah perang berakhir dan Republik Federal Sosialis Yugoslavia didirikan di bawah kepemimpinan Josip Broz Tito, RNK Split mendapatkan kembali statusnya sebagai klub pekerja. Pemerintah sosialis Yugoslavia melihat klub ini sebagai contoh solidaritas kelas pekerja dan mendukung perkembangannya.

 

Periode Yugoslavia dan Dominasi Hajduk Split.

Dalam periode Yugoslavia (1945–1991), RNK Split tetap menjadi klub kelas pekerja tetapi selalu berada dalam bayang-bayang Hajduk Split, klub terbesar di kota itu. Hajduk memiliki dukungan yang lebih besar dari pemerintah dan militer, sementara RNK Split lebih dekat dengan serikat buruh dan kelompok kiri.

Pada era 1950-an dan 1960-an, RNK Split sering bermain di divisi tertinggi sepak bola Yugoslavia, tetapi mereka tidak pernah mencapai kejayaan seperti Hajduk. Kendati demikian, klub ini tetap mempertahankan karakter uniknya dan memiliki basis penggemar yang loyal di kalangan kelas pekerja.

Babak 16 Besar Piala Kroasia

Perubahan Pasca Bubarnya Yugoslavia.

Setelah bubarnya Yugoslavia pada awal 1990-an dan Kroasia merdeka, RNK Split mengalami periode sulit. Dengan sistem ekonomi yang berubah ke kapitalisme, banyak klub sepak bola yang sebelumnya didukung oleh negara harus beradaptasi dengan model bisnis baru. RNK Split, yang selalu memiliki hubungan erat dengan gerakan pekerja, kesulitan untuk bersaing dengan klub-klub yang lebih kaya dan memiliki sponsor besar.

Pada 2000-an, RNK Split mengalami kebangkitan kembali dan berhasil promosi ke divisi tertinggi Liga Kroasia (Prva HNL) pada 2010. Klub ini bahkan berhasil bermain di kompetisi Eropa, termasuk Liga Europa.

Namun, masalah keuangan terus menghantui klub ini, dan mereka akhirnya terdegradasi dari divisi utama pada 2017. Saat ini, RNK Split bermain di divisi yang lebih rendah tetapi tetap menjadi simbol penting bagi identitas kelas pekerja di Kroasia.

 

RNK Split dan Warisan Anarkisme.

Meskipun RNK Split tidak lagi secara eksplisit terhubung dengan anarkisme seperti pada masa awalnya, semangat perlawanan dan solidaritas kelas pekerja masih menjadi bagian dari identitas klub. Beberapa aspek yang mencerminkan warisan anarkisme klub ini antara lain:

  1. Dukungan terhadap Kelas Pekerja: RNK Split selalu dikenal sebagai klub buruh dan memiliki basis penggemar yang sebagian besar berasal dari kelas pekerja di Split.
  2. Anti-Otoritarianisme: Sejak awal, klub ini sering berhadapan dengan otoritas yang mencoba menekan eksistensinya, baik selama era Austria-Hongaria, Kerajaan Yugoslavia, maupun selama Perang Dunia II.
  3. Partisipasi dalam Gerakan Sosial: Banyak anggota klub, baik pemain maupun pengurus, terlibat dalam gerakan sosial dan politik yang memperjuangkan hak-hak buruh.

 

RNK Split bukan hanya sekadar klub sepak bola; ia adalah simbol perjuangan kelas pekerja di Kroasia. Dari akar anarkisnya di awal abad ke-20 hingga keterlibatannya dalam perlawanan terhadap fasisme dan perannya di era Yugoslavia, klub ini telah melewati banyak perubahan namun tetap mempertahankan karakter khasnya.

Meskipun anarkisme tidak lagi menjadi ideologi utama klub, warisan semangat perlawanan dan solidaritas masih terasa dalam budaya klub dan basis penggemarnya. RNK Split adalah bukti bahwa sepak bola bukan sekadar permainan, tetapi juga cerminan dari dinamika sosial dan politik dalam masyarakat.